Meskipun keduanya dianggap sebagai kebun botani, konsep Kebun Raya di Cibinong berbeda dari Kebun Raya di Bogor. Di Bogor, tumbuh-tumbuhan disusun menurut famili, tetapi di Cibinong disusun menurut wilayah pulau-pulau besar Indonesia.
Cibinong bukan hanya sebuah kota yang terkenal karena memiliki banyak industri skala menengah dan besar, salah satunya adalah pabrik semen terbesar di Asia Tenggara. Namun, di dekat masa depan, Kebun Raya Cibinong akan didirikan di ibu kota Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kebun raya botani Cibinong Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terletak di Cibinong Science Center, sebuah area seluas 189 hektare. Nama resminya adalah Cibinong Science Center Botanical Garden. Kebun Raya Cibinong terletak di kawasan Tegar Beriman, hanya lima menit berkendara dari pusat pemerintahan Kabupaten Bogor.
Satu dari enam kebun botani yang dikelola oleh LIPI dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, termasuk menyusun anggaran untuk penataan hutan di tengah kota, adalah Kebun Raya Cibinong. Lima kebun raya lainnya adalah Kebun Raya Bogor (KRB) dan Cibodas di Jawa Barat, Bedugul di Bali, dan Purwodadi di Jawa Timur. Terakhir, Kebun Botani Puspitek Serpong bergabung dengan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) di Serpong, Banten.
Mujahidin, penanggung jawab Kebun Raya Cibinong, mengatakan bahwa meskipun keduanya dianggap sebagai kebun botani, konsepnya berbeda dengan Kebun Raya KRB. Tumbuh-tumbuhan di KRB dikelompokkan berdasarkan famili, tetapi di Cibinong dikelompokkan berdasarkan wilayah pulau-pulau besar Indonesia. Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua adalah semua pulau besar yang dimaksud. Kebun Raya Cibinong saat ini berfokus pada flora tropis Indonesia. Dengan kata lain, flora yang tinggal di dataran rendah atau paling tinggi 500 meter di atas permukaan laut (dpl). Koleksi tumbuhannya sendiri mencakup 1.147 spesimen dari 86 famili, 328 marga, dan 733 jenis tumbuhan.
Danau Dora
Lahan seluas 30 ha telah digunakan untuk menanam berbagai tumbuhan asli Nusantara sejak dipersiapkan 18 tahun yang lalu. “Memindahkan tanaman atau pohon dari dataran tinggi ke dataran rendah dengan kondisi lahan basah itu tidak mudah, sehingga harus ada modifikasi,” kata Laksana Tri Handoko, Kepala LIPI.
Dalam waktu dekat, Kebun Raya Cibinong akan digunakan sebagai tempat untuk mengumpulkan, memelihara, dan menahan berbagai jenis tumbuhan. Mengembangkan dan membangun habitat baru serta melestarikan spesies tumbuhan secara ex-situ di Indonesia adalah tujuan dari inisiatif ini. Kebun botani ini juga dapat digunakan sebagai tempat pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengunjung dapat langsung melihat bagaimana para peneliti LIPI melakukan penelitian di lokasi.
Kebun raya ini juga digunakan sebagai tempat rekreasi yang sehat. Danau Ecopark LIPI—juga dikenal sebagai Danau Dora—adalah sebuah kolam penampung air seluas 23 ha yang akan dibangun bersama dengan fasilitas rumah kaca raksasa. Luas danau ini mencapai 2 ha, dengan jarak antara 10 dan 50 meter ke utara. Sudut-sudut daratan berundak di sekitar danau dihiasi dengan rumput hijau, seolah-olah mereka bersaing dengan tumbuhan teratai di tengah danau.
Dibangun jalan kayu di tepian danau yang melengkung ke tengah danau. Karena bentuk melengkung lintasan kayu itu mengingatkan kita pada model rambut berponi karakter Dora dalam film kartun anak-anak Dora The Explorer, pengunjung menamainya “Danau Dora”.
Selain itu, pengelola dan Pemkab Bogor telah membangun jalan lingkar sepanjang lima kilometer untuk memberi pengunjung akses ke Kebun Raya Cibinong. Untuk saat ini, pengunjung belum dikenakan biaya untuk masuk ke kebun sebelum digunakan sebagai kebun botani baru di wilayah Bogor.
